Postingan

SENI

Mengapa seni ada dalam keseharian? Seni terbentuk dari hasil imajinasi manusia. Seni merupakan bentuk ungkapan ekspresi manusia. Secara tidak langsung setiap manusia sejatinya adalah seorang seniman. Seni juga dapat diartikan sesuatu yang di buat oleh manusia yang memiliki nilai estetik. Seni tidak melulu tentang lukisan. Seni memiliki beberapa bidang diantaranya, seni rupa (seperti lukisan, patung dan sebagainya), seni sastra (seperti puisi, pantun, prosa atau cerita), seni pertunjukan (seperti teater, musik, tari, drama dan sebagainya) . Dimana setiap bidang seni ini saling berhubungan dengan keseharian manusia. Misal nya seni musik, setiap orang pasti mendengarkan musik atau paling tidak pernah mendengarkan musik. Ketika lagi senang mendengarkan musik, ketika lagi sedih mendengarkan musik, ketika sedang mengerjakan tugas pun mendengarkan musik (seperti saya ketika menulis blog ini hehe:) ). Saat ini musik tidak bisa lepas dari aktivitas keseharian manusia. Perlu diketahuai, dalam be

MENGULAS TENTANG PENANDA DAN TINANDA/PETANDA (SEMIOTIKA)

Gambar
Feby Sahita (201946500048)_R4A   S emiotika adalah ilmu yang mengkaji tentang tanda. M anusia berkomunikasi melalui tanda. T anda disini berupa huruf-huruf atau simbolyang sudah disepakati bersama. T anda yang dibuat manusia merupakan bentuk komunikasiyang khas dibuat oleh manusia sendiri dan tidak bisa digunakan atau dikenali oleh selain manusia (hewan).  Ilmu semiotika sangat berkaitan dengan bidang linguistik yang sebagian besar mempelajari struktur dan makna bahasa secara spesifik. N amun hal itu berbeda dengan linguistik, semiotika juga mempelajari tanda non-linguistik. S emiotika biasanya bibagi menjadi tiga cabang, yaitu: 1.  S emantik, hubungan antar tanda dengan hal yang dilihat 2.  S intaksis, hubungan antar tanda dalam bentuk formal 3.  P ragmatik,hubungan antar tanda dan tanda menggunakan agen. Semantik (Piliang, 2012:300) adalah studi mengenai relasi antara tanda dan signifikasi atau maknanya. Dalam pada ini berlaku konsep-konsep Saussure, yakni sintagmatik-paradigmatik; d

Analisis Lukisan “Dua Perempuan di Jendela” (1989) karya Heri Dono dengan menggunakan Panofsky

Gambar
 Feby Sahita (201946500048)_R4A Analisis Lukisan “ Dua Perempuan di Jendela ”   ( 1989 ) karya Heri Dono dengan menggunakan Panofsky Dalam bukunya Meaning in The Visual Arts (1955), Panofsky menyampaikan bahwa untuk meneliti dan memahami suatu karya seni bisa dilakukan dengan   pendekatan sejarah, lewat tiga tahapan teori yang harus diteliti.   (Panofsky, 1955:26-40).   Pertama , tahap praikonografi yaitu dengan meneliti aspek visual pada karya seni. Visual yang tergambar mengungkapkan makna faktual dan makna ekspresional. Makna faktual adalah mengamati unsur-umsur yang tampak seperti garis, warna, bentuk, material, teknik dan objek pokok maupun pendukungnya. Adapun makna ekspresional, mengamati hubungan antar objek dan bentuk pendukung akna mengungkap kualitas ekspresional karakter objek dalam karya. Kedua , analisis ikonografis yaitu mengidentifikasi makna sekunder dengan menghubungkan makna faktual dan makna ekspresional dengan tema dan konsep. Ketiga , interpretasi ikonologis, pada

Hermeneutik "Fusi Horizon" dari Prespektif Gadamer

Gambar
  Dalam lukisan “Dalam Sinar Bulan” dan “Wanita Solo” karya Basuki Abdullah     Feby Sahita (201946500048)_R4A “Dalam Sinar Bulan”     Kesadaran Sejarah (dari dalam diri)   Sari bagi saya merupakan kain tradisional negara India yang dipakai oleh kaum wanita sebagai pelengkap penampilan, berkesan anggun.   Bagi saya warna biru muda merupakan warna yang menenangkan dan warna emas yang membuat kesan elegan dan mewah. Horizon Karya Seni Rupa (diskriptif/formal)   Karya Basuki Abdullah dengan gaya lukisan realisme bergenre mooe indie.   Menggunakan teknik melukis dengan media cat minyak diatas kanvas. Menggambarkan sosok wanita berdiri anggun yang sedang menggendong seekor anjing. Reintepretasi (usaha mem‐Fusi‐kan)   Lukisan karya Basuki Abdullah memperlihatkan perempuan mengenakan kain sari berdiri dengan keanggunannya.   Melalui teknik realisme pancaran warna biru muda dengan corak emas dari kain sari yang dikenakan dalam lukisan ini menunjukan kesan wanita anggun dipadukan dengan backgro

KAJIAN KRITIK SENI DARI PRESPEKTIF FELDMAN

 Feby Sahita (201946500048)_R4A Apabila Kritik Seni - Feldman saya gunakan? Pengetahuan apa yang dihasilkan?   Pada dasarnya ini semacam prosedur bertutur, sistematika bertutur. Sebetulnya secara  harkikat ini berlaku pada semua sistematika yang sebetulnya urutannya seperti ini. Tetapi oleh Feldman ini dikemas, diberi nama sendiri dan diletakan dalam konteks menuturkan atau menarasikan seni rupa sebagai sebuah prosedur kritik atau prosedur apresiasi.   Pertama, Deskripsi Suatu proses pengumpulan data yang tersaji langsung kepada pengamat. Artinya, tidak melibatkan kesan pribadi yang bersifat ilusif atau imajinatif. Kritikus harus bersifat objektif. Apa yang ia lihat ya itulah adanya. Harus bersumber dari fakta yang ia amati. Selanjutnya, kritikus menguraikan proses pembuatan karya seni. Seperti, penggunaan catnya. Data ini diperlukan karena kelak akan  digunakan kritikus dalam mengkritik karya seni. Jadi, deskripsi mencangkup pengidentifikasian nama-nama benda dan analisis uraian prose

ESTETIKA DENGAN PERSPEKTIF SEJARAH “MEYER SCHAPIRO”

Gambar
KAJIAN SENI RUPA DAN DESAIN Feby Sahita (201946500048)_R4A Estetika Meyer Schapiro bercirikan tentang gaya, jadi melihat sebuah karya seni disimbolkan gayanya. Ada beberapa tokoh kunci dalam pemikirannya Meyer Schapiro. Yang mana tokoh-tokoh ini cukup banyak mempengaruhi bagaimana Meyer Schapiro ini memandang.   PENDEKATAN MEYER SHAPIRO DALAM OBJEK MATERIAL LUKISAN “PENGEMIS” ( KARYA AFFANDI -  1974 )  “PENGEMIS” adalah salah satu dari banyaknya karya Affandi. Lukisan yang dibuat pada tahun 1974 ini menggambarkan seorang pengemis lewat gaya ekspesionisnya.   Elemen Bentuk : Lukisan tersebut menggambarkan seorang pengemis yang begitu menderita dan renta. Hubungan Bentuk : Pemilihan objek tersebut menggambarkan kehidupan masyarakat bawah. Dengan pemilihan warna warna gelap semakin menghidupkan kesan suram dalam lukisan tersebut. Pewarnaan coklat tua pada pengemis menampakkan ekspresi kerasnya kehidupan pengemis. Ditambah warna kuning membuat suasana semakin muram. Affandi juga memberikan

KAJIAN SENI RUPA DAN DESAIN

Feby Sahita (201946500048)_ R4A   Kajian Seni Rupa dan Desain Pertemuan 1   Kajian Seni Rupa dan Desain adalah mengkaji atau meneliti atau mengamati objek berupa seni rupa dan desain. Seni rupa adalah cabang dari sebuah kesenian dan desain adalah bagian dari seni rupa. Desain termasuk kedalam seni rupa terapan. Memaparkan  apa apa yang ada didalam seni rupa dan desain sebagai objek kajian. Seni rupa bisa dikupas dari berbagai sudut keilmuan, seperti dari psikologi. Adanya karya seni karena dibuat oleh seniman. Seniman menciptakan sebuah karya seni karena seniman memperoleh makna dari berbagai peristiwa peristiwa yang ada di realitas sekitar dirinya.   Desain itu lahir dari perpaduan seni dan teknologi sehinggal melahirkan disiplin ilmu baru yang biasa dikenal dengan desain komunikasi visual. Sebelum dikenal sebagai dkv, dia disebut sebagai desain grafis. Kajian seni dan desain itu masing masing orang bisa berbeda. Masing-masing desainer memiliki pandangan yang berbeda antar desainer. K