ESTETIKA DENGAN PERSPEKTIF SEJARAH “MEYER SCHAPIRO”

KAJIAN SENI RUPA DAN DESAIN

Feby Sahita (201946500048)_R4A


Estetika Meyer Schapiro bercirikan tentang gaya, jadi melihat sebuah karya seni disimbolkan gayanya. Ada beberapa tokoh kunci dalam pemikirannya Meyer Schapiro. Yang mana tokoh-tokoh ini cukup banyak mempengaruhi bagaimana Meyer Schapiro ini memandang.

 

PENDEKATAN MEYER SHAPIRO DALAM OBJEK MATERIAL LUKISAN “PENGEMIS” ( KARYA AFFANDI - 1974 )




 “PENGEMIS” adalah salah satu dari banyaknya karya Affandi. Lukisan yang dibuat pada tahun 1974 ini menggambarkan seorang pengemis lewat gaya ekspesionisnya.

 

Elemen Bentuk :

Lukisan tersebut menggambarkan seorang pengemis yang begitu menderita dan renta.

Hubungan Bentuk :

Pemilihan objek tersebut menggambarkan kehidupan masyarakat bawah. Dengan pemilihan warna warna gelap semakin menghidupkan kesan suram dalam lukisan tersebut. Pewarnaan coklat tua pada pengemis menampakkan ekspresi kerasnya kehidupan pengemis. Ditambah warna kuning membuat suasana semakin muram.

Affandi juga memberikan corak-corak abstrak diluar objek pengemis yang melukiskan kegiatan orang-orang disekitar pengemis.  Corak dan warna yang kuat menekankan suasana kemuraman dan penderitaan pengemis

Kualitas :

Lukisan pengemis ini mengekspresikan kehidupan masyarakat bawah dalam aspek sosial maupun ekonominya. Melalui proses pengamatan dan pendalaman pada objek sehingga ia luluh dengan onjek tersebut bersamaan dengan empati.

 

PENDEKATAN MEYER SHAPIRO DALAM OBJEK MATERIAL LUKISAN “DIALOG” ( KARYA BOYKE ADITYA K.S - 1991)



Boyke Aditya k.s membuat lukisan dengan judul “Dialog” ini menggunakna media akrilik pada kanvas ukuran 110 x 130 cm. Karya Boyke Aditya K. S yang berjudul “Dialog” dalam gaya surealisme tersirat suasana imaji mistis.

 

Elemen Bentuk :

Dalam lukisan ini, Boyke Aditya K.S mengungkapkan proses dialog atau problem komunikasi dari suatu dunia imajiner yang bersumber dari kepercayaan gaib, kehidupan spiritual, maupun suatu sistem religi.

Karya ini secara visual menunjukan idiom yang bersumber dari seni tradisi wayang maupun stilisasi dari berbagai seni tari yang lain. Oleh karena itu, sebagai ungkapan surealis, karya ini dapat dikategorikan dalam bentuk surealisme biomorphic yang menggunalan idiom idiom visual stilisasi bentuk-bentuk makhluk hidup.

Hubungan Bentuk :

Lukisan ini menggambarkan dunia imajinatif mistis,dengan penggambaran makhluk-makhluk khayat yang hidup terjerat dalam surut-surut berbentuk labirin. Kemudian sosok merah yang dalam manusia binatang  mengulurkan tangan, melakukan dialog dengan makhluk berwarna hijau yang berdiri dibadan kerbau.

Kualitas :

Karya Boyke Aditya K.S ini banyak mengungkapkan kehidupan sosial dalam simbol yang didapat dari mitos maupun legenda masyarakat jawaa. Boyke Aditya K.S yang hidup dalam komunitas kebudayaan Jawa dan Sunda yang masih banyak menganut sistem religi lokal berupaya menuangkan berbagai problem simbolik dari nilai kehidupan itu. Suasana fantastis yang diciptakan merupakan refleksi dari keterbatasan manusia memahami berbagai kekuatan transedental.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MENGULAS TENTANG PENANDA DAN TINANDA/PETANDA (SEMIOTIKA)

KAJIAN SENI RUPA DAN DESAIN