KAJIAN SENI RUPA DAN DESAIN
Feby Sahita (201946500048)_ R4A
Kajian Seni Rupa dan Desain
Pertemuan 1
Kajian Seni Rupa dan Desain adalah mengkaji atau meneliti atau mengamati objek berupa seni rupa dan desain. Seni rupa adalah cabang dari sebuah kesenian dan desain adalah bagian dari seni rupa. Desain termasuk kedalam seni rupa terapan. Memaparkan apa apa yang ada didalam seni rupa dan desain sebagai objek kajian. Seni rupa bisa dikupas dari berbagai sudut keilmuan, seperti dari psikologi. Adanya karya seni karena dibuat oleh seniman. Seniman menciptakan sebuah karya seni karena seniman memperoleh makna dari berbagai peristiwa peristiwa yang ada di realitas sekitar dirinya.
Desain itu lahir dari perpaduan seni dan teknologi sehinggal melahirkan disiplin ilmu baru yang biasa dikenal dengan desain komunikasi visual. Sebelum dikenal sebagai dkv, dia disebut sebagai desain grafis.
Kajian seni dan desain itu masing masing orang bisa berbeda. Masing-masing desainer memiliki pandangan yang berbeda antar desainer.
Keilmuan seni rupa dan desain khususnya desain komunikasi visual ini sangat luas. Dengan berbagai pendekatan bisa kita gunakan untuk memproduksi sebuah karya seni. Diibaratkan kita harus menguasai berbagai jurus yang nantinya praktiknya ketika kita menghadapi desain atau merumuskan konsep desain kita tahu harus menghadapinya seperti apa atau merumuskannya seperti apa. Didalam dkv yang pertama yang tidak harus ketinggalan adalah ilmu teknis. Memahami dkv itu apa. Desain komunikasi visual, mendesain berkomunikasi secara visual. Prosedur itu harus dikuasai yaitu, ilmu estetika, ilmu artistik, desain yang baik itu seperti apa sih? Poster yang proporsional yang punya dinamika, yang punya ritme bagus, warnanya yang menarik dan lainnya harus kita kuasai terlebih dahulu prosedur dasarnya. Yang nantinya ketika sudah tahu prosedurnya, mau menggunakan pendekatan seperti apapun seperti psikologi bisa mengena dan bermakna.
Estetika ini melihat dengan suatu fenomena ini dengan background kesejarahan. Jadi, bahwa segala sesuatu itu punya alur baik diakronis maupun sinkronis. Menggunakan teori yang estetika yang mensejarah, melihat keindahan yang dihubungkan dengan style. Jadi, setiap karya estetika itu fenomenanya pasti memiliki gejala. Yang nantinya gejala ini akan ditindak lanjuti untuk bisa membentuk style.
Menggunakan fenomenalogi, jadi bagaimana sebuah hal itu dilihat dari apa yang ada dibelakangnya. Melihat fenomena seni rupa dan desain sebagai teks.
Semua fakta, semua realitas dapat di rekonstruksi apapun objeknya apapun komponen obek kajiannya. Itu akan sangat tergantung pada kepekaan setiap mahasiswa terhadap fenomena. Sehingga sebelum memulai pengkajian alangkah baiknya mengetahui fenomena itu ada pada wilayah apa dan akan diarahkan kemana. Karena posisi-posisi itu yang akan menentukan akan menggunakan pendekatan seperti apa, akan berpandangan seperti apa untuk memandangnya, akan menganalisis seperti apa itu akan berkaitan dengan fenomena yang akan kita kaji.
Komentar
Posting Komentar