KAJIAN KRITIK SENI DARI PRESPEKTIF FELDMAN

 Feby Sahita (201946500048)_R4A


Apabila Kritik Seni - Feldman saya gunakan? Pengetahuan apa yang dihasilkan?

 

Pada dasarnya ini semacam prosedur bertutur, sistematika bertutur. Sebetulnya secara  harkikat ini berlaku pada semua sistematika yang sebetulnya urutannya seperti ini. Tetapi oleh Feldman ini dikemas, diberi nama sendiri dan diletakan dalam konteks menuturkan atau menarasikan seni rupa sebagai sebuah prosedur kritik atau prosedur apresiasi.

 

Pertama, Deskripsi

Suatu proses pengumpulan data yang tersaji langsung kepada pengamat. Artinya, tidak melibatkan kesan pribadi yang bersifat ilusif atau imajinatif. Kritikus harus bersifat objektif. Apa yang ia lihat ya itulah adanya. Harus bersumber dari fakta yang ia amati.

Selanjutnya, kritikus menguraikan proses pembuatan karya seni. Seperti, penggunaan catnya. Data ini diperlukan karena kelak akan  digunakan kritikus dalam mengkritik karya seni.

Jadi, deskripsi mencangkup pengidentifikasian nama-nama benda dan analisis uraian proses pembuatan sebuah karya seni.


Kedua, Analisis formal

 Pada tahap ini, tugas kritikus adalah menguraikan kualitas garis, bentuk, warna, pencahayaan, dan penataan figur-figur, daerah warna, lokasi serta ruang dalam objek pengamatan. Jadi, pada dasarnya pada tahap ini mengkaji kualitas unsur pendukung yang ada dalam deskripsi.

Ide seorang kritikus sangat penting dalam analisis formal. Pada umumnya, asosiasi seseorang terbentuk dari gejala alami, seperti bentuk zigzag, spiral, lingkaran, elips, kristal, segitiga, persegi panjang, dan seterusnya. Semua itu merupakan reaksi formal seorang pengamat atas pengalamannya ditengah alam.

Dalam analisis formal terkumpul bukti untuk menafsirkan karya seni, ini sangat penting untuk menafsirkan karya seni secara kritis.


Ketiga, Interpretasi

Pada proses ini, kritikus mengemukakan arti dari suatu karya seni sesudah di selidiki dengan cermat. Meliputi makna seni tersebut, tema karya, masalah artistik, serta masalah intelektual karya dan sehingga memperhitungkan objek seni secara keseluruhan.

Menurut Nur Iswantara (2016:67) :

Interpretasi adalah pekerjaan menafsirkan atau menangkap makna karya yang sedang ditelaah.

Bagaimana kita menafsirkan seni? Yaitu dengan memilih satu atau lebih dari deskripsi dan analisis formal yang kemudian akan menjadi panduan dalam merumuskan hipotensis.

 

Keempat, Evaluasi

Tahap melakukan penilaian kualitas suatu karya seni dengan membanding-bandingkan satu karya dengan yang lannya yang masih sejenis.

Penilaian orisionalitas adalah instrumen penilaian kritis yang menjelaskan ide karya, dengan mengidentifikasi masalah artistik yang akan dipecahkan, apa fungsi seni, tujuan seni, serta ada tidaknya makna inovasi ekpresi artistik ataupun akselerasi tekniknya.

 

Kesimpulan

Dalam mengkritik karya seni terdapat beberapa tahapan. Yang menurut Feldman terdiri atas, deskripsi, analisis formal, interpretasi, evaluasi.

Dengan mengetahui dasar tahapan-tahapan tersebut, sehingga dikemudian hari dapat mengkritik seni secara spontan tanpa mengurangi bobot teori tersebut. Walaupun diawal harus memahami dulu tahapan tersebut. Dapat menganalisis suatu karya dari perspektif Feldman.

Dengan meggunakan perspekrif Feldman ini juga kita dapat menilai kualitas dari suatu karya dengan membandingkan karya satu dengan yang lainnya.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

MENGULAS TENTANG PENANDA DAN TINANDA/PETANDA (SEMIOTIKA)

KAJIAN SENI RUPA DAN DESAIN